Minggu, 07 April 2013

[FF] Jongjae (Part 1)


JJ (JongJae?) Chapter 1 Momen Tak Terduga
Author            : Shin Jae Jae
Judul              : JJ (JongJae?)
Genre             : Romance, friendship
Rate                : PG-13
Length            : Multi Chapter
Cast                : Main cast : Shin Jae Jae (you), Kim Jongin (Kai)
                          Other cast : EXO K, Kim Jonghyun (SHINee) , Park JunHae
*FF ini pernah diposting di www.exofanfiction.wordpress.com *
Ini FF pertamaku dan baru ngeluarin yang chapter pertama, Ratenya masih PG-13. Rate untuk episode selanjutnya bisa berubah-ubah. So, tunggu kelanjutannya ya! It’s just a fanfiction...okey!! :Dkamsahamnida *bow with Kai*
Shin Jae Jae POV
            Sudah hampir satu tahun aku menetap di Korea bersama JongHyun oppa. Namaku Shin Jae Jae, begitu oppa menyebutku. Sebenarnya bukan nama asli sih, karena aku bukan orang Korea asli. Aku berasal dari Indonesia, namun aku ingin melanjutkan studiku ke Korea. Dan beruntung sekali, aku bertemu dengan JongHyun oppa yang sangat baik sehingga aku boleh tinggal di rumahnya.
            Aku belajar banyak tentang Korea dari JongHyun oppa. Dia yang selalu mengajariku tentang bahasa Korea dan budayanya. “Kau belajar sangat cepat”, begitu yang selalu JongHyun oppa ucapkan padaku. Dan aku selalu menjawab dengan mehrong kepadanya. Di Korea aku punya teman perempuan, namanya Park Jun Hae. Dia sangat baik padaku, dan selalu mengajakku berkeliling entah ke DDM atao MyongDeong.
            “Jae-yang, ayo kita ikut kuis ini. Kau tahu EXO K kan? Mereka mengadakan sayembara untuk memilih 6 fansnya di Korea untuk variety show mereka. Ayo ikut!”, begitu yang diucapkan Jun Hae padaku. Aku menanggapi dengan senyum simpul.

            “Iya, benar yang dikatakan Jun Hae itu. Kau ikut sana Jae-yang. Kulihat selama ini kau belum pernah membawa seorang namja pun ke sini ”, JongHyun oppa menambahi.
            “Oppa, kau ini bicara apa sih? Aku memang belum tertarik pada seorang namja pun.”, jawabku cemberut.
            “Aku jadi takut, jangan-jangan kau ini...”, oppa menambahkan sambil memasang wajah serius.
            “Aiiissh,,apa sih oppa ini? Aku masih normal oppa..”jawabku cemberut. “Aku bahkan tidak tahu siapa itu EXO K. Lebih baik kau saja Jun Hae yang ikut. Kau kan yang tergila-gila dengan mereka.”, kataku tidak tertarik.
            Memang, sahabatku JunHae ini sangat tergila-gila dengan EXO K. Hampir di setiap penampilan mereka, selalu dia ikuti. Pernah aku ikut JunHae sekali, memang benar sih, mereka namja yang tampan. Tapi memang karena aku yang tidak tertarik, sehingga ketampanan mereka mental begitu saja. Entah, mungkin aku yang aneh atau apa. Hufft..
2 minggu kemudian...
            “Jae, cepat nyalakan TVnya! Hari ini pengumuman siapa yang akan dipilih oleh EXO K! Omo, aku benar-benar deg-degan!”, seru JunHae.
            “Iya..iya! Jangan teriak sekeras itu! Bisa-bisa telingaku rusak gara-gara teriakanmu itu!”, jawabku sambil menutup telinga.
            Dan benar saja, JunHae berteriak histeris begitu acara itu dimulai. Itu adalah sebuah variety show yang khusus mengajak fans mereka untuk menjadi pasangan mereka selama 3 bulan penuh. Para fans yang ingin mengikuti sayembara itu diharuskan mengirim foto dan biodata mereka ke official EXO, lalu membernya sendirilah yang memilih. Aku bisa tahu semua itu dari JunHae. Yap, karena dia mengirimkan fotonya dan tentunya berharap dia yang dipilih.
            Masing-masing member EXO memegang sebuah amplop berisi nama-nama fans yang mereka pilih. Satu per satu nama mereka sebut.  Satu, dua, tiga,  tapi nama JunHae belum disebut. Ya, dia pantas pesimis, karena presentase dia terpilih hanya 1:10.000. JongHyun oppa pun bergabung bersama kami menonton TV. Dan nama ke-enam pun akan disebut oleh MC. JunHae menunggu dengan harap-harap cemas. Satu, dua, tiga, empat, lima...tapi nama JunHae belum disebut. Aku menjadi ikut-ikutan cemas.
            “Dan fans keenam yang beruntung bernama Shin Jae Jae yang berasal dari Seoul! Selamat untuk para pemenang! Kami akan menghubungi kalian secepatnya dan menunggu kalian untuk bergabung dengan EXO K di sini! Sekali lagi selamat dan Selamat Malam semuanya!”, begitu ucapan MC tersebut.
            Aku sangat terperanjat. “Kkee..ke..napa namaku yang disebut? Itu benar namaku bukan? Apa di Seoul ada nama Shin Jae Jae selain aku? Aku tidak mengirimkan form ke situ!! Kenapa bisa?”, begitu ucapku tak percaya dengan yang ditayangkan di TV barusan. Tapi foto yang terpampang di TV itu benar-benar fotoku. Aku tak bisa berkelit lagi.
---
Kai POV
            Kami berkumpul di dorm sambil membolak-balik form kuis yang tadi pagi kami bacakan. Ada enam form yang terpilih, tapi kami baru meneliti malam ini. Seketika kuraih sebuah form lalu kubaca.
Nama Lengkap : Shin Jae Jae
Tanggal Lahir: 9 Maret 1992
Tempat tinggal: Seoul
Alasan: aku ingin mengenal lebih banyak namja di Korea, terutama EXO K. Karena jujur saja, aku bukan asli Korea. Jadi pilihlah aku!! ^^
            Aku tersenyum kecil membaca form itu. Namanya saja sudah membuatku geli. Jae Jae. Tapi sepertinya dia gadis yang menyenangkan, pikirku. Aku mengamati fotonya. Yeoja ini wajahnya cukup cantik, pikirku sambil tersenyum.
            “Ya! Kai-ah. Kenapa kau senyum-senyum begitu?”, tanya Suho Hyung padaku.
            “Hehe. Ini hyung. Ada seorang fans yang namanya unik hyung. Shin Jae Jae. Ini lihatlah sendiri.”, kataku sambil menyodorkan form itu pada Suho hyung.
            “Hmm,cantik juga. Benar kau Kai-ah. Unik sekali namanya. Dan sepertinya dia bukan orang Korea.”, kata Suho hyung serius.
            “Benar. Dan caranya memperkenalkan diri juga aneh. Hehe, aku jadi penasaran hyung. Seperti apa dia nanti.”, kataku membayangkan.
            “Ya! Jangan sampai kau berencana untuk berulah Kai-ah! Kalau tidak, awas!”, kata Suho hyung mengancam sambil tersenyum.
            “Haha, coba saja Hyung.”, aku membalas mehrong padanya.
---
Shin Jae Jae POV
1 minggu kemudian...
Aku mengemasi koper dibantu oleh Jong Hyun oppa dan Jun Hae. Aku masih tidak percaya dengan keputusan tempo hari, apalagi Jun Hae. Dari dulu dia benar-benar memimpikan untuk bertemu EXO K, tapi harapannya kini pupus sudah. Malahan aku, yang sama sekali tidak tertarik dengan mereka malah yang terpilih. Itu semua terasa tak adil bagiku, itu yang selalu dia ucapkan. Aku berusaha meminta maaf, yang akhirnya memang dia terima.
            “Aku penasaran, siapa sih yang iseng mendaftarkan namaku mengikuti sayembara ini?”, tanyaku kesal.
            “Hehe, sebenarnya aku dan oppa yang melakukannya Jae-a. Kami pikir, ini kesempatanmu untuk berdekatan dengan namja lain selain oppa. Oppa pun juga setuju.”, kata Jun Hae meringis.
            “Hah? Jadi kalian berdua penyebab kekacauan ini? Dan kau Jun Hae? Kau kan tahu aku tidak suka pada EXO K itu? Lagipula itu berarti aku menjadi sainganmu kan?”, tanyaku semakin kesal.
            “Sudahlah Jae-ah. Tak perlu diperdebatkan lagi. Tak ada gunanya. Lagipula Jun Hae tidak marah padamu. Jadi nikmati saja liburan kali ini.”, sahut JongHyun oppa sambil tersenyum.
            “Oppaa..”, aku merengek. JongHyun oppa menaruh jari telunjuknya di depan muka dan digoyangkan ke kanan dan ke kiri. Aku langsung menghentikan aegyoku. “Aahh..kalian benar-benar menyebalkan.”, bibirku mengerucut.
            “Hahaha... kau dijemput mereka jam berapa?”, JongHyun oppa bertanya sambil tertawa melihat tingkahku.
            “Entahlah, kata mereka jam 11 siang. Kurang 15 menit lagi.”, kataku sambil melirik jam dinding.
            “Nah, Jae-ah. Semuanya sudah kau bawa kan? Pakaian, handuk, dan lain-lain?”, ucap JunHae memeriksa koperku.
            “Sudah JunHae. Tinggal menunggu dijemput saja.”, jawabku.
            “Kalau kau sudah sampai di sana, ucapkan salamku untuk Kai-ah ya. Aku ngefans banget dengan Kai. Dan tolong berikan ini ya.”, kata JunHae dengan mata berseri-seri. “Tenang saja, kami akan selalu mengawasimu dari TV. Baik-baik ya. Awas kalau kau membuat ulah. Jangan kecewakan aku dan fans EXO! Arasso?”
            “Iya..iya..unnie cerewet! Dan apa ini?”, jawabku sambil tersenyum, lalu membolak-balik kotak kecil yang dibungkus kertas kado berwarna biru itu. JunHae mendekat ke telingaku, membisikkan sesuatu.
            “Ra-Ha-Si-a!!”, bisiknya kemudian tertawa.
            “Aaaahh!!Kau tidak asyik sama sekali!”, aku menanggapi sambil tertawa.
            “Kau baik-baik di sana Jae-ah. Jangan membuat ulah ya. Oppa akan menunggumu kembali 3 bulan lagi.”, kata oppa sambil mengelus rambutku.
            “Arasso oppa. Aku janji.”, jawabku tersenyum.
            Terdengar suara deru mobil berhenti di depan rumah kami. Pasti itu mobil mereka, pikirku. Dan benar saja, mereka datang untuk menjemputku. Akupun segera bergegas meraik koper dan menuju ke arah mobil itu. Aku pun berpamitan pada JunHae dan JongHyun oppa.
---
Acara pemilihan berlangsung...
            “Ya! Dan inilah moment yang kita tunggu-tunggu. Di studio kita sudah ada EXO K bintang tamu utama kita!”, begitu kata MC acara tersebut.
            Aku sudah ada di backstage panggung acara itu. Aku bersama kelima gadis yang terpilih. Wajah mereka sangat cantik. Aku didandani dengan dress warna putih selutut, begitu juga yang lainnya. Hanya model dress kami saja yang berbeda. Kami duduk-duduk menunggu nama kami dipanggil ke depan. Mereka tidak terlalu banyak bicara, aku pun juga. Mungkin mereka gugup, pikirku. Sementara, MC masih berbincang-bincang dengan member EXO K.
            “Dan..inilah keenam gadis yang beruntung memenangkan sayembara ini! Kita panggil mereka ke depan!”, kata MC itu keras sekali. Tepuk tangan pun mulai riuh. Panggung dipenuhi oleh fans EXO K yang kurang beruntung. Kami berenam melangkah ke panggung dengan mantap. Tepuk tangan semakin keras saat kami berenam di panggung.
            Tenang..tenang. kau hanya perlu tersenyum Jae Jae. Jangan kecewakan JunHae dan para fans EXO K. Atau kalau tidak, kau bisa babak belur.”, hiburku pada diriku sendiri.
            Panggung ini tidak begitu besar. Backgroundnya berwarna biru laut, sehingga terlihat cerah. Di sudut kanan panggung ada sebuah sofa panjang yang digunakan EXO K dan MC saat interview tadi. Dan kini para member EXO K dan MC telah berdiri di hadapanku. Baru sekali ini aku berhadapan dengan keenam namja member EXO K itu. Benar, mereka sangat tampan. Pantas saja JunHae sampai tergila-gila begitu.
            “Nah, sekarang saatnya para gadis cantik ini untuk memperkenalkan diri. Silakan!”, ujar MC mempersilakan kami.
            Satu persatu kami memperkenalkan diri kami. Dimulai dari yang paling ujung dan terakhir aku. Dan akhirnya tiba giliranku.
            “Annenyong haseyo, Shin Jae Jae imnida.”, begitu ucapku memperkenalkan diri kemudian membungkuk 45 derajat. Entah kenapa mendengar namaku, member EXO K dan MC tersenyum.
            “Wae? Apa ada yang aneh denganku?”, tanyaku bingung.
            “Ah, anni. Hanya saja namamu terdengar agak lucu. Tapi unik sekali. Kau berasal dari Seoul bukan? Tapi sepertinya kau bukan orang Korea asli.”, jawab MC sambil tersenyum.
            “Oh, ah. Nde. Kamsahamnida. Itu sebenarnya nama yang diberikan oleh temanku. Aku bukan berasal dari Korea, aku dari Indonesia.”, jawabku sambil tersenyum.
            “Wah, Indonesia. Sudah berapa lama kau di Korea?”, tanya MC sekali lagi.
            “Baru satu tahun.” Jawabku sambil membentuk V dengan tangan kananku.
            “Oh?Jinjja? tapi bahasa Koreamu bagus sekali. Tapi ngomong-ngomong berapa umurmu dan untuk tujuan apa kau pindah ke Korea?”
            “Nde, kamsahamnida. Aku baru berumur 21 tahun untuk usia internasional, dan 22 tahun untuk usia Korea. Aku ke sini untuk melanjutkan studiku tentang bahasa.”, jawabku tersipu. Sepertinya dari keenam yeoja di sampingku, akulah yang tertua.
            “Waaah, peserta kita yang satu ini sangat unik. Datang dari Indonesia untuk belajar di Korea. Ya, selamat datang di Korea!”, ucap MC ramah.
            “Nde, kamsahamnida.” Jawabku membungkuk hormat.

Kai POV
            Keenam yeoja di depanku itu telah memperkenalkan diri masing-masing. Tapi perkenalan dengan yeoja yang bernama Shin Jae Jae itu begitu mengesankan dan unik, tidak seperti yang lainnya. Mungkin saja itu karena dia bukan orang Korea, makanya dia berbeda. Aku hanya manggut-manggut sambil tersenyum dan memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
            “Nah, akhirnya tiba saat para member untuk memilih siapa pasangannya. Nah, para yeoja silakan berdiri di depan, dan tidak boleh melihat ke belakang. Member EXO K silakan memilih dengan cara berdiri di belakang mereka.”, ucap MC memberikan pengarahan.
            Para yeoja sudah bersiap pada posisi mereka. Aku bingung harus memilih siapa. Jujur saja, memang waktu pemilihan dulu kami hanya mengacak form dan memilih begitu saja. Haha, bayangkan saja. Masak kami harus mengambil satu persatu form dan membacanya. Butuh waktu setahun agar selesai. Jadi kau tahu kan berapa jumlah form yang terkumpul? Hehehe..
            Sejenak aku berpikir. Hanya nama seorang yeoja yang kuingat sampai sekarang. Dan akhirnya aku memilih untuk berdiri di belakangnya. Kulihat para hyung telah berdiri di posisinya masing-masing. Aku kaget, tiba-tiba Suho Hyung ikut berdiri di sebelahku. Aku pun berbisik padanya, “Hyung, kenapa kau...”. belum sempat kalimatku selesai, Suho Hyung menempelkan telunjuknya di depan bibirnya sambil tersenyum. Aku pun terdiam dan fokus ke acara ini.
            “Yaa..ada sebuah persaingan rupanya. Dan kita lihat saja. Para namja sudah mantap pada posisinya masing-masing? Bagus. Oke, para yeoja bisa berbalik ke belakang setelah hitungan ke tiga. Oke. Hana..Dul..Tset!” kata MC memberi aba-aba. Para yeoja pun segera berbalik ke belakang.
Shin Jae Jae POV
            Setelah hitungan ketiga aku mulai berbalik ke belakang. Betapa kagetnya aku, karena ada dua namja berdiri di belakangku. “Aissh..apalagi ini?”,gerutuku dalam hati.
“Ya, ternyata Shin Jae Jae dipilih oleh dua member. Kai-sshi dan Suho-sshi. Kai-sshi, kennapa kau memilih berdiri di belakang Jae Jae?”, tanya MC pada Kai.
“Emm..mm..molla. aku hanya berpikir namanya unik dan dia bukan asli Korea. Jadi aku memilih dia.”, jawab Kai seadanya.
“Hmm,,berarti dia noonamu. Kau kan lahir tahun 1994? Hahaha...Oke sekarang Suho-sshi. Kau leader kan? Kau yang tertua, lalu kenapa kau tak mau mengalah pada Kai? Kenapa kau tadi beranjak dari tempat awalmu? Hmm?”, tanya MC penuh selidik.
“O, Nde. Aku hanya ingin sekali-kali bersaing dengan maknae line. Hehehe..”, jawab Suho dengan enteng.
            Aku hanya terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Tiba-tiba MC mendatangiku dan berkata,” Aaah..Jae-sshi. Kau beruntung sekali sampai ada dua orang namja yang memperebutkanmu. Dan sekarang kau memilih siapa? Ayo putuskan sekarang.”
“ Oke sekarang Kai-sshi dan Suho-sshi maju ke depan menghadap penonton. Kalian akan kuberikan masing-masing satu mawar. Pegang. Nah, Jae-sshi silakan memilih mawar mana yang ingin kau ambil berarti itulah pasanganmu.”, ucap MC tersebut padaku.
            Aku bingung seribu kali lipat. Eottokkae? Aku sama sekali tidak tahu mereka. Yang ku tahu hanya Kai, karena selalu disebut oleh Jun Hae-ah tentunya. “Ah! Jun Hae!”, aku berteriak dalam hati. Aku tiba-tiba memandang Suho. Namja yang satu ini terlihat sangat manis dan sopan. Entah kenapa aku sangat penasaran dengannya. Wajahnya membuatku selalu ingin tersenyum. Ramah sepertinya.
“Dan saatnya untuk memilih!”, kata MC itu keras sekali.
“Ah..molla! Biarkan saja aku memilih siapapun toh juga tidak berpengaruh!”, teriakku dalam hati. Aku bingung, Kai atau Suho. Kai, Suho. Kai, Suho. Kai, Suho. Dan akhirnya aku memilih.
---
            Tiba di dorm kami langsung menuju kamar kami masing-masing. Setiap kamar dihuni oleh satu pasangan. Itu semua memang sudah diatur oleh produser. Alasannya agar kami cepat menjadi akrab. Kami hanya menurut saja. Kamarku di lantai dua. Saat itu kamera off, kami diberi waktu untuk membersihkan diri dan beristirahat sebentar. Akhirnya aku tiba di kamar itu.
            “Nah, kau akan berbagi kamar denganku.”, kata Kai menyeringai.
            Yaah, yang benar saja. Aku harus berbagi kamar dengan Kai. Kenapa juga aku tadi memilih dia? Buka Suho oppa saja? Kai kan lebih muda 2 tahun dariku? Sudah pasti aku harus menanggapinya sebagai dongsaeng. Kenapa kau ini Jae? Kalimat-kalimat itu terus berkecamuk dalam otakku
            “Baiklah, kau tidur di situ, aku di sini. Dan ini lemarimu, ini lemariku.”, kai menjelaskan.
            “Ah, arasso. Nanti kita akan ada syuting lagi? Jam berapa?”, jawabku sambil meletakkan dan membongkar koperku.
            “Nanti jam 7 malam. Kita masih punya waktu untuk mandi dan istirahat sebentar. Ehm, sebentar. Kau lahir tahun 92 bukan?”, tanya Kai yang duduk di tempat tidurnya, yang persis di depanku.
            “Nde, aku 92. Dan kau 94 bukan? Berarti kau harus menyebutku Noona.”, jawabku dengan sedikit meringis.
            “Ah, tapi sepertinya tidak asyik menyebutmu Noona. Tapi tak apalah. Tapi aku ingin tanya sesuatu. Kau itu sebenarnya benar-benar fans EXO bukan? Sepertinya ekspresimu saat bertemu kami berbeda dengan fans-fans yang lainnya.”, tanya Kai lebih jauh.
            “Aduh, aku harus jawab apa? Memang sangat ketahuan ya? Aku memang bukan fans EXO K. Tapi entah kenapa aku bisa nyasar ke sini dan mengikuti acara ini. Ini gara-gara ulah oppaku dan chinguku.”, jawabku penuh kesungguhan sambil mengeluarkan handuk untuk segera mandi.
            “Haha,sudah bisa kutebak. Tapi tak apalah, toh juga sudah terlanjur. Oke, selamat datang di dunia EXO K. Baiklah noona, karena waktu kita sempit sekarang aku yang mandi duluan.”, kata Kai sambil meraih handukku.
            “Ya!Ya!Ya! Kai-ssi! Itu handukku, bukan handukmu!”, kataku sambil berusaha merebut handuk di tangan Kai.
            “Ya! Noona..ini handukku! Sejak dulu ini memang handukku!”, sanggah Kai.
            “Ini handukku, kenapa kau ini? Kau suka memakai barang orang lain ya?”, kataku lagi.
            “Noona! Jangan menuduhku yang bukan-bukan! Ini memang handukku! Kenapa kau bersikeras begitu?”, jawab Kai tak kalah sengit.
            Kami mulai beradu argumen. Kai tidak mau mengalah, akupun juga. Sampai akhirnya ada yang mengetuk pintu kamar kami.
            “Ya! Kai-ssi! Kau tidak ada masalah kan? Kenapa kau berteriak keras sekali? Aku bahkan bisa mendengar suaramu dari bawah. Kecilkan suaramu!”, kata seseorang di balik pintu.
            “Umm..mianhe Suho hyung. Gwenchanaeyo, hanya masalah kecil.”, jawab Kai sambil berlari untuk membuka pintu.
            Aku hanya merengut mendengar apa yang Kai katakan. “Hah, tidak apa-apa bagaimana? Jelas-jelas dia membuat masalah”, gerutuku dalam hati. Kulihat seseorang di balik pintu itu, dan ternyata Suho oppa. Dia melihatku, kemudian membungkuk memberi salam padaku.
            “ Umm..annenyong haseyo, Suho imnida. Bagaimana keadaanmu? Apa Kai membuat ulah?”, tanya Suho oppa padaku.
            “”Nggg.. anni oppa. Aku baik-baik saja. Dan oppa bisa memanggilku Jae Jae. Hehe.”, jawabku sambil meringis. Cara Suho oppa berbicara begitu berbeda dengan cara Kai. Begitu lembut dan sopan.
            “Nah, kau dengar sendiri kan Hyung, kami tidak apa-apa. Jadi Hyung tidak perlu khawatir padaku.”, Kai mulai angkat bicara.
            “ Ya! Bukan kau yang kukhawatirkan Kai! Jae Jae yang membuatku khawatir. Awas saja sampai kau membuat ulah. Ingat, aku masih sainganmu. Hehe.”, jawab Suho oppa sambil berpura-pura mengancam. Mendengar kata-kata Suho oppa itu aku menjadi tercekat. Hah, jadi oppa begitu.
            “Baiklah, aku akan pergi ke ruanganku, segera bergegas karena sebentar lagi pengambilan gambar dimulai. Selamat datang di dorm EXO K Jae Jae. Kalau ada apa-apa kau bisa bilang padaku.”, kata Suho oppa berpamitan.
            “Nde, arasso oppa. Kamsahamnida.”, jawabku sambil membungkuk.
            “Annenyong hyung.”, kata Kai sambil menutup pintu. Suho oppa pun berlalu. “Ya, noona. Suaramu itu keras sekali. Sampai-sampai hyung datang kemari.”
            “Aiish..bukankah kau yang berteriak? Mana handukku!”, jawabku cemberut.
            “Memang apa buktinya kalau ini handukmu?”, tanya Kai sambil menatap handuk berwarna putih itu. Aku pun mendekat pada Kai kemudian meraih handuk itu.
            “Kau lihat, di pojok handuk ini ada tulisan JJ. Ini tandanya handuk ini milikku.”, kataku serius sambil menunjukkan tulisan JJ yang terbordir di handuk itu.
            “Ha? JJ? Apa ini karena namamu Jae Jae jadi kau membeli merk ini?”. Tanya Kai.
            “Aissh. Baiklah, kujelaskan. Mulai sekarang, jika kau melihat barang dengan inisial JJ ini, itu berarti milikku. Kau tidak boleh mengusiknya. Mengerti? Dan sekarang mandilah dengan handukmu!”, kataku mencibir sambil merebut handuk dari tangan Kai.
            “Aaah. Arasso. Akan kuambil handukku sendiri.”, jawab Kai sambil mehrong. Kemudian dia mulai mengambil handuk miliknya sendiri untuk mandi. Hhhh...namja yang satu ini benar-benar aneh, gerutuku dalam hati. Baru beberapa menit kami di sini, namun sudah terjadi banyak kehebohan. Bagaimana dengan tiga bulan ke depan nanti? Aku mulai membayangkan hal yang buruk. Karena banyak yang kupikirkan, sampai-sampai aku tidak bisa membayangkannya. Kita lihat saja nanti.
-TBC-
Bagaimana kawan? Jelek? Aneh? Atau ada yang kurang menarik? Semua kritik dan saran pokoknya kitunggu komennya ya!! Gamsahamnida :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar