JJ
(JongJae?) Chapter 1 Momen Tak Terduga
Author : Shin Jae Jae
Judul : JJ (JongJae?)
Genre : Romance, friendship
Rate : PG-13
Length : Multi Chapter
Cast : Main cast : Shin Jae Jae (you),
Kim Jongin (Kai)
Other cast : EXO K, Kim Jonghyun (SHINee) ,
Park JunHae
Ini FF pertamaku dan baru ngeluarin yang
chapter pertama, Ratenya masih PG-13. Rate untuk episode selanjutnya bisa
berubah-ubah. So, tunggu kelanjutannya ya! It’s just a fanfiction...okey!! :Dkamsahamnida
*bow with Kai*
Shin Jae Jae POV
Sudah hampir satu
tahun aku menetap di Korea bersama JongHyun oppa. Namaku Shin Jae Jae, begitu
oppa menyebutku. Sebenarnya bukan nama asli sih, karena aku bukan orang Korea
asli. Aku berasal dari Indonesia, namun aku ingin melanjutkan studiku ke Korea.
Dan beruntung sekali, aku bertemu dengan JongHyun oppa yang sangat baik
sehingga aku boleh tinggal di rumahnya.
Aku belajar banyak
tentang Korea dari JongHyun oppa. Dia yang selalu mengajariku tentang bahasa
Korea dan budayanya. “Kau belajar sangat cepat”, begitu yang selalu JongHyun
oppa ucapkan padaku. Dan aku selalu menjawab dengan mehrong kepadanya. Di Korea
aku punya teman perempuan, namanya Park Jun Hae. Dia sangat baik padaku, dan
selalu mengajakku berkeliling entah ke DDM atao MyongDeong.
“Jae-yang, ayo kita
ikut kuis ini. Kau tahu EXO K kan? Mereka mengadakan sayembara untuk memilih 6
fansnya di Korea untuk variety show mereka. Ayo ikut!”, begitu yang diucapkan
Jun Hae padaku. Aku menanggapi dengan senyum simpul.
“Iya, benar yang
dikatakan Jun Hae itu. Kau ikut sana Jae-yang. Kulihat selama ini kau belum
pernah membawa seorang namja pun ke sini ”, JongHyun oppa menambahi.
“Oppa, kau ini bicara
apa sih? Aku memang belum tertarik pada seorang namja pun.”, jawabku cemberut.
“Aku jadi takut,
jangan-jangan kau ini...”, oppa menambahkan sambil memasang wajah serius.
“Aiiissh,,apa sih oppa
ini? Aku masih normal oppa..”jawabku cemberut. “Aku bahkan tidak tahu siapa itu
EXO K. Lebih baik kau saja Jun Hae yang ikut. Kau kan yang tergila-gila dengan
mereka.”, kataku tidak tertarik.
Memang, sahabatku
JunHae ini sangat tergila-gila dengan EXO K. Hampir di setiap penampilan
mereka, selalu dia ikuti. Pernah aku ikut JunHae sekali, memang benar sih,
mereka namja yang tampan. Tapi memang karena aku yang tidak tertarik, sehingga
ketampanan mereka mental begitu saja. Entah, mungkin aku yang aneh atau apa.
Hufft..
2 minggu kemudian...
“Jae, cepat nyalakan
TVnya! Hari ini pengumuman siapa yang akan dipilih oleh EXO K! Omo, aku
benar-benar deg-degan!”, seru JunHae.
“Iya..iya! Jangan
teriak sekeras itu! Bisa-bisa telingaku rusak gara-gara teriakanmu itu!”,
jawabku sambil menutup telinga.
Dan benar saja, JunHae berteriak histeris begitu acara
itu dimulai. Itu adalah sebuah variety show yang khusus mengajak fans mereka
untuk menjadi pasangan mereka selama 3 bulan penuh. Para fans yang ingin
mengikuti sayembara itu diharuskan mengirim foto dan biodata mereka ke official
EXO, lalu membernya sendirilah yang memilih. Aku bisa tahu semua itu dari
JunHae. Yap, karena dia mengirimkan fotonya dan tentunya berharap dia yang
dipilih.
Masing-masing member
EXO memegang sebuah amplop berisi nama-nama fans yang mereka pilih. Satu per
satu nama mereka sebut. Satu, dua, tiga,
tapi nama JunHae belum disebut. Ya, dia
pantas pesimis, karena presentase dia terpilih hanya 1:10.000. JongHyun oppa
pun bergabung bersama kami menonton TV. Dan nama ke-enam pun akan disebut oleh
MC. JunHae menunggu dengan harap-harap cemas. Satu, dua, tiga, empat,
lima...tapi nama JunHae belum disebut. Aku menjadi ikut-ikutan cemas.
“Dan fans keenam yang beruntung
bernama Shin Jae Jae yang berasal dari Seoul! Selamat untuk para pemenang! Kami
akan menghubungi kalian secepatnya dan menunggu kalian untuk bergabung dengan
EXO K di sini! Sekali lagi selamat dan Selamat Malam semuanya!”, begitu ucapan
MC tersebut.
Aku sangat
terperanjat. “Kkee..ke..napa namaku yang disebut? Itu benar namaku bukan? Apa
di Seoul ada nama Shin Jae Jae selain aku? Aku tidak mengirimkan form ke situ!!
Kenapa bisa?”, begitu ucapku tak percaya dengan yang ditayangkan di TV barusan.
Tapi foto yang terpampang di TV itu benar-benar fotoku. Aku tak bisa berkelit
lagi.
---
Kai POV
Kami berkumpul di dorm
sambil membolak-balik form kuis yang tadi pagi kami bacakan. Ada enam form yang
terpilih, tapi kami baru meneliti malam ini. Seketika kuraih sebuah form lalu
kubaca.
Nama Lengkap :
Shin Jae Jae
Tanggal Lahir:
9 Maret 1992
Tempat tinggal:
Seoul
Alasan: aku
ingin mengenal lebih banyak namja di Korea, terutama EXO K. Karena jujur saja,
aku bukan asli Korea. Jadi pilihlah aku!! ^^
Aku tersenyum kecil
membaca form itu. Namanya saja sudah membuatku geli. Jae Jae. Tapi sepertinya
dia gadis yang menyenangkan, pikirku. Aku mengamati fotonya. Yeoja ini wajahnya
cukup cantik, pikirku sambil tersenyum.
“Ya! Kai-ah. Kenapa
kau senyum-senyum begitu?”, tanya Suho Hyung padaku.
“Hehe. Ini hyung. Ada
seorang fans yang namanya unik hyung. Shin Jae Jae. Ini lihatlah sendiri.”,
kataku sambil menyodorkan form itu pada Suho hyung.
“Hmm,cantik juga.
Benar kau Kai-ah. Unik sekali namanya. Dan sepertinya dia bukan orang Korea.”,
kata Suho hyung serius.
“Benar. Dan caranya
memperkenalkan diri juga aneh. Hehe, aku jadi penasaran hyung. Seperti apa dia
nanti.”, kataku membayangkan.
“Ya! Jangan sampai kau
berencana untuk berulah Kai-ah! Kalau tidak, awas!”, kata Suho hyung mengancam
sambil tersenyum.
“Haha, coba saja
Hyung.”, aku membalas mehrong padanya.
---
Shin Jae Jae POV
1 minggu kemudian...
Aku mengemasi koper dibantu oleh Jong Hyun oppa dan Jun
Hae. Aku masih tidak percaya dengan keputusan tempo hari, apalagi Jun Hae. Dari
dulu dia benar-benar memimpikan untuk bertemu EXO K, tapi harapannya kini pupus
sudah. Malahan aku, yang sama sekali tidak tertarik dengan mereka malah yang
terpilih. Itu semua terasa tak adil bagiku, itu yang selalu dia ucapkan. Aku
berusaha meminta maaf, yang akhirnya memang dia terima.
“Aku penasaran, siapa
sih yang iseng mendaftarkan namaku mengikuti sayembara ini?”, tanyaku kesal.
“Hehe, sebenarnya aku
dan oppa yang melakukannya Jae-a. Kami pikir, ini kesempatanmu untuk berdekatan
dengan namja lain selain oppa. Oppa pun juga setuju.”, kata Jun Hae meringis.
“Hah? Jadi kalian
berdua penyebab kekacauan ini? Dan kau Jun Hae? Kau kan tahu aku tidak suka
pada EXO K itu? Lagipula itu berarti aku menjadi sainganmu kan?”, tanyaku
semakin kesal.
“Sudahlah Jae-ah. Tak
perlu diperdebatkan lagi. Tak ada gunanya. Lagipula Jun Hae tidak marah padamu.
Jadi nikmati saja liburan kali ini.”, sahut JongHyun oppa sambil tersenyum.
“Oppaa..”, aku
merengek. JongHyun oppa menaruh jari telunjuknya di depan muka dan digoyangkan
ke kanan dan ke kiri. Aku langsung menghentikan aegyoku. “Aahh..kalian
benar-benar menyebalkan.”, bibirku mengerucut.
“Hahaha... kau
dijemput mereka jam berapa?”, JongHyun oppa bertanya sambil tertawa melihat
tingkahku.
“Entahlah, kata mereka
jam 11 siang. Kurang 15 menit lagi.”, kataku sambil melirik jam dinding.
“Nah, Jae-ah. Semuanya
sudah kau bawa kan? Pakaian, handuk, dan lain-lain?”, ucap JunHae memeriksa
koperku.
“Sudah JunHae. Tinggal
menunggu dijemput saja.”, jawabku.
“Kalau kau sudah
sampai di sana, ucapkan salamku untuk Kai-ah ya. Aku ngefans banget dengan Kai.
Dan tolong berikan ini ya.”, kata JunHae dengan mata berseri-seri. “Tenang
saja, kami akan selalu mengawasimu dari TV. Baik-baik ya. Awas kalau kau
membuat ulah. Jangan kecewakan aku dan fans EXO! Arasso?”
“Iya..iya..unnie
cerewet! Dan apa ini?”, jawabku sambil tersenyum, lalu membolak-balik kotak
kecil yang dibungkus kertas kado berwarna biru itu. JunHae mendekat ke
telingaku, membisikkan sesuatu.
“Ra-Ha-Si-a!!”,
bisiknya kemudian tertawa.
“Aaaahh!!Kau tidak
asyik sama sekali!”, aku menanggapi sambil tertawa.
“Kau baik-baik di sana
Jae-ah. Jangan membuat ulah ya. Oppa akan menunggumu kembali 3 bulan lagi.”,
kata oppa sambil mengelus rambutku.
“Arasso oppa. Aku
janji.”, jawabku tersenyum.
Terdengar suara deru
mobil berhenti di depan rumah kami. Pasti itu mobil mereka, pikirku. Dan benar
saja, mereka datang untuk menjemputku. Akupun segera bergegas meraik koper dan
menuju ke arah mobil itu. Aku pun berpamitan pada JunHae dan JongHyun oppa.
---
Acara pemilihan berlangsung...
“Ya! Dan inilah moment
yang kita tunggu-tunggu. Di studio kita sudah ada EXO K bintang tamu utama
kita!”, begitu kata MC acara tersebut.
Aku sudah ada di
backstage panggung acara itu. Aku bersama kelima gadis yang terpilih. Wajah
mereka sangat cantik. Aku didandani dengan dress warna putih selutut, begitu
juga yang lainnya. Hanya model dress kami saja yang berbeda. Kami duduk-duduk
menunggu nama kami dipanggil ke depan. Mereka tidak terlalu banyak bicara, aku
pun juga. Mungkin mereka gugup, pikirku. Sementara, MC masih berbincang-bincang
dengan member EXO K.
“Dan..inilah keenam
gadis yang beruntung memenangkan sayembara ini! Kita panggil mereka ke depan!”,
kata MC itu keras sekali. Tepuk tangan pun mulai riuh. Panggung dipenuhi oleh
fans EXO K yang kurang beruntung. Kami berenam melangkah ke panggung dengan
mantap. Tepuk tangan semakin keras saat kami berenam di panggung.
“Tenang..tenang. kau hanya perlu tersenyum Jae Jae. Jangan kecewakan
JunHae dan para fans EXO K. Atau kalau tidak, kau bisa babak belur.”,
hiburku pada diriku sendiri.
Panggung ini tidak
begitu besar. Backgroundnya berwarna biru laut, sehingga terlihat cerah. Di
sudut kanan panggung ada sebuah sofa panjang yang digunakan EXO K dan MC saat
interview tadi. Dan kini para member EXO K dan MC telah berdiri di hadapanku.
Baru sekali ini aku berhadapan dengan keenam namja member EXO K itu. Benar,
mereka sangat tampan. Pantas saja JunHae sampai tergila-gila begitu.
“Nah, sekarang saatnya
para gadis cantik ini untuk memperkenalkan diri. Silakan!”, ujar MC
mempersilakan kami.
Satu persatu kami
memperkenalkan diri kami. Dimulai dari yang paling ujung dan terakhir aku. Dan
akhirnya tiba giliranku.
“Annenyong haseyo,
Shin Jae Jae imnida.”, begitu ucapku memperkenalkan diri kemudian membungkuk 45
derajat. Entah kenapa mendengar namaku, member EXO K dan MC tersenyum.
“Wae? Apa ada yang
aneh denganku?”, tanyaku bingung.
“Ah, anni. Hanya saja
namamu terdengar agak lucu. Tapi unik sekali. Kau berasal dari Seoul bukan?
Tapi sepertinya kau bukan orang Korea asli.”, jawab MC sambil tersenyum.
“Oh, ah. Nde.
Kamsahamnida. Itu sebenarnya nama yang diberikan oleh temanku. Aku bukan
berasal dari Korea, aku dari Indonesia.”, jawabku sambil tersenyum.
“Wah, Indonesia. Sudah
berapa lama kau di Korea?”, tanya MC sekali lagi.
“Baru satu tahun.”
Jawabku sambil membentuk V dengan tangan kananku.
“Oh?Jinjja? tapi
bahasa Koreamu bagus sekali. Tapi ngomong-ngomong berapa umurmu dan untuk
tujuan apa kau pindah ke Korea?”
“Nde, kamsahamnida.
Aku baru berumur 21 tahun untuk usia internasional, dan 22 tahun untuk usia
Korea. Aku ke sini untuk melanjutkan studiku tentang bahasa.”, jawabku tersipu.
Sepertinya dari keenam yeoja di sampingku, akulah yang tertua.
“Waaah, peserta kita
yang satu ini sangat unik. Datang dari Indonesia untuk belajar di Korea. Ya,
selamat datang di Korea!”, ucap MC ramah.
“Nde, kamsahamnida.”
Jawabku membungkuk hormat.
Kai POV
Keenam yeoja di
depanku itu telah memperkenalkan diri masing-masing. Tapi perkenalan dengan yeoja
yang bernama Shin Jae Jae itu begitu mengesankan dan unik, tidak seperti yang
lainnya. Mungkin saja itu karena dia bukan orang Korea, makanya dia berbeda.
Aku hanya manggut-manggut sambil tersenyum dan memikirkan apa yang akan terjadi
nanti.
“Nah, akhirnya tiba
saat para member untuk memilih siapa pasangannya. Nah, para yeoja silakan
berdiri di depan, dan tidak boleh melihat ke belakang. Member EXO K silakan memilih
dengan cara berdiri di belakang mereka.”, ucap MC memberikan pengarahan.
Para yeoja sudah
bersiap pada posisi mereka. Aku bingung harus memilih siapa. Jujur saja, memang
waktu pemilihan dulu kami hanya mengacak form dan memilih begitu saja. Haha, bayangkan
saja. Masak kami harus mengambil satu persatu form dan membacanya. Butuh waktu
setahun agar selesai. Jadi kau tahu kan berapa jumlah form yang terkumpul?
Hehehe..
Sejenak aku berpikir.
Hanya nama seorang yeoja yang kuingat sampai sekarang. Dan akhirnya aku memilih
untuk berdiri di belakangnya. Kulihat para hyung telah berdiri di posisinya
masing-masing. Aku kaget, tiba-tiba Suho Hyung ikut berdiri di sebelahku. Aku
pun berbisik padanya, “Hyung, kenapa kau...”. belum sempat kalimatku selesai,
Suho Hyung menempelkan telunjuknya di depan bibirnya sambil tersenyum. Aku pun
terdiam dan fokus ke acara ini.
“Yaa..ada sebuah
persaingan rupanya. Dan kita lihat saja. Para namja sudah mantap pada posisinya
masing-masing? Bagus. Oke, para yeoja bisa berbalik ke belakang setelah
hitungan ke tiga. Oke. Hana..Dul..Tset!” kata MC memberi aba-aba. Para yeoja
pun segera berbalik ke belakang.
Shin Jae Jae POV
Setelah hitungan
ketiga aku mulai berbalik ke belakang. Betapa kagetnya aku, karena ada dua
namja berdiri di belakangku. “Aissh..apalagi
ini?”,gerutuku dalam hati.
“Ya, ternyata Shin Jae Jae dipilih oleh dua member. Kai-sshi dan
Suho-sshi. Kai-sshi, kennapa kau memilih berdiri di belakang Jae Jae?”, tanya
MC pada Kai.
“Emm..mm..molla. aku hanya berpikir namanya unik dan dia bukan asli
Korea. Jadi aku memilih dia.”, jawab Kai seadanya.
“Hmm,,berarti dia noonamu. Kau kan lahir tahun 1994? Hahaha...Oke
sekarang Suho-sshi. Kau leader kan? Kau yang tertua, lalu kenapa kau tak mau
mengalah pada Kai? Kenapa kau tadi beranjak dari tempat awalmu? Hmm?”, tanya MC
penuh selidik.
“O, Nde. Aku hanya ingin sekali-kali bersaing dengan maknae line.
Hehehe..”, jawab Suho dengan enteng.
Aku hanya terdiam dan
tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Tiba-tiba MC mendatangiku dan berkata,” Aaah..Jae-sshi. Kau beruntung sekali
sampai ada dua orang namja yang memperebutkanmu. Dan sekarang kau memilih
siapa? Ayo putuskan sekarang.”
“ Oke sekarang Kai-sshi dan Suho-sshi maju ke depan menghadap penonton.
Kalian akan kuberikan masing-masing satu mawar. Pegang. Nah, Jae-sshi silakan
memilih mawar mana yang ingin kau ambil berarti itulah pasanganmu.”, ucap MC
tersebut padaku.
Aku bingung seribu
kali lipat. Eottokkae? Aku sama
sekali tidak tahu mereka. Yang ku tahu hanya Kai, karena selalu disebut oleh
Jun Hae-ah tentunya. “Ah! Jun Hae!”, aku berteriak dalam hati. Aku tiba-tiba
memandang Suho. Namja yang satu ini terlihat sangat manis dan sopan. Entah
kenapa aku sangat penasaran dengannya. Wajahnya membuatku selalu ingin
tersenyum. Ramah sepertinya.
“Dan saatnya untuk memilih!”, kata MC itu keras sekali.
“Ah..molla! Biarkan saja aku memilih siapapun toh juga tidak
berpengaruh!”, teriakku dalam hati. Aku bingung, Kai atau Suho. Kai, Suho. Kai,
Suho. Kai, Suho. Dan akhirnya aku memilih.
---
Tiba di dorm kami
langsung menuju kamar kami masing-masing. Setiap kamar dihuni oleh satu
pasangan. Itu semua memang sudah diatur oleh produser. Alasannya agar kami
cepat menjadi akrab. Kami hanya menurut saja. Kamarku di lantai dua. Saat itu
kamera off, kami diberi waktu untuk membersihkan diri dan beristirahat
sebentar. Akhirnya aku tiba di kamar itu.
“Nah, kau akan berbagi
kamar denganku.”, kata Kai menyeringai.
Yaah, yang benar saja.
Aku harus berbagi kamar dengan Kai. Kenapa juga aku tadi memilih dia? Buka Suho
oppa saja? Kai kan lebih muda 2 tahun dariku? Sudah pasti aku harus
menanggapinya sebagai dongsaeng. Kenapa kau ini Jae? Kalimat-kalimat itu terus
berkecamuk dalam otakku
“Baiklah, kau tidur di
situ, aku di sini. Dan ini lemarimu, ini lemariku.”, kai menjelaskan.
“Ah, arasso. Nanti
kita akan ada syuting lagi? Jam berapa?”, jawabku sambil meletakkan dan
membongkar koperku.
“Nanti jam 7 malam.
Kita masih punya waktu untuk mandi dan istirahat sebentar. Ehm, sebentar. Kau
lahir tahun 92 bukan?”, tanya Kai yang duduk di tempat tidurnya, yang persis di
depanku.
“Nde, aku 92. Dan kau 94
bukan? Berarti kau harus menyebutku Noona.”, jawabku dengan sedikit meringis.
“Ah, tapi sepertinya
tidak asyik menyebutmu Noona. Tapi tak apalah. Tapi aku ingin tanya sesuatu.
Kau itu sebenarnya benar-benar fans EXO bukan? Sepertinya ekspresimu saat
bertemu kami berbeda dengan fans-fans yang lainnya.”, tanya Kai lebih jauh.
“Aduh, aku harus jawab
apa? Memang sangat ketahuan ya? Aku memang bukan fans EXO K. Tapi entah kenapa
aku bisa nyasar ke sini dan mengikuti acara ini. Ini gara-gara ulah oppaku dan
chinguku.”, jawabku penuh kesungguhan sambil mengeluarkan handuk untuk segera
mandi.
“Haha,sudah bisa
kutebak. Tapi tak apalah, toh juga sudah terlanjur. Oke, selamat datang di
dunia EXO K. Baiklah noona, karena waktu kita sempit sekarang aku yang mandi
duluan.”, kata Kai sambil meraih handukku.
“Ya!Ya!Ya! Kai-ssi!
Itu handukku, bukan handukmu!”, kataku sambil berusaha merebut handuk di tangan
Kai.
“Ya! Noona..ini
handukku! Sejak dulu ini memang handukku!”, sanggah Kai.
“Ini handukku, kenapa
kau ini? Kau suka memakai barang orang lain ya?”, kataku lagi.
“Noona! Jangan
menuduhku yang bukan-bukan! Ini memang handukku! Kenapa kau bersikeras
begitu?”, jawab Kai tak kalah sengit.
Kami mulai beradu
argumen. Kai tidak mau mengalah, akupun juga. Sampai akhirnya ada yang mengetuk
pintu kamar kami.
“Ya! Kai-ssi! Kau
tidak ada masalah kan? Kenapa kau berteriak keras sekali? Aku bahkan bisa
mendengar suaramu dari bawah. Kecilkan suaramu!”, kata seseorang di balik
pintu.
“Umm..mianhe Suho hyung.
Gwenchanaeyo, hanya masalah kecil.”, jawab Kai sambil berlari untuk membuka
pintu.
Aku hanya merengut
mendengar apa yang Kai katakan. “Hah,
tidak apa-apa bagaimana? Jelas-jelas dia membuat masalah”, gerutuku dalam
hati. Kulihat seseorang di balik pintu itu, dan ternyata Suho oppa. Dia
melihatku, kemudian membungkuk memberi salam padaku.
“ Umm..annenyong
haseyo, Suho imnida. Bagaimana keadaanmu? Apa Kai membuat ulah?”, tanya Suho
oppa padaku.
“”Nggg.. anni oppa.
Aku baik-baik saja. Dan oppa bisa memanggilku Jae Jae. Hehe.”, jawabku sambil
meringis. Cara Suho oppa berbicara begitu berbeda dengan cara Kai. Begitu
lembut dan sopan.
“Nah, kau dengar sendiri
kan Hyung, kami tidak apa-apa. Jadi Hyung tidak perlu khawatir padaku.”, Kai
mulai angkat bicara.
“ Ya! Bukan kau yang
kukhawatirkan Kai! Jae Jae yang membuatku khawatir. Awas saja sampai kau
membuat ulah. Ingat, aku masih sainganmu. Hehe.”, jawab Suho oppa sambil
berpura-pura mengancam. Mendengar kata-kata Suho oppa itu aku menjadi tercekat.
Hah, jadi oppa begitu.
“Baiklah, aku akan
pergi ke ruanganku, segera bergegas karena sebentar lagi pengambilan gambar
dimulai. Selamat datang di dorm EXO K Jae Jae. Kalau ada apa-apa kau bisa
bilang padaku.”, kata Suho oppa berpamitan.
“Nde, arasso oppa.
Kamsahamnida.”, jawabku sambil membungkuk.
“Annenyong hyung.”,
kata Kai sambil menutup pintu. Suho oppa pun berlalu. “Ya, noona. Suaramu itu
keras sekali. Sampai-sampai hyung datang kemari.”
“Aiish..bukankah kau
yang berteriak? Mana handukku!”, jawabku cemberut.
“Memang apa buktinya
kalau ini handukmu?”, tanya Kai sambil menatap handuk berwarna putih itu. Aku
pun mendekat pada Kai kemudian meraih handuk itu.
“Kau lihat, di pojok
handuk ini ada tulisan JJ. Ini tandanya handuk ini milikku.”, kataku serius
sambil menunjukkan tulisan JJ yang terbordir di handuk itu.
“Ha? JJ? Apa ini
karena namamu Jae Jae jadi kau membeli merk ini?”. Tanya Kai.
“Aissh. Baiklah,
kujelaskan. Mulai sekarang, jika kau melihat barang dengan inisial JJ ini, itu
berarti milikku. Kau tidak boleh mengusiknya. Mengerti? Dan sekarang mandilah
dengan handukmu!”, kataku mencibir sambil merebut handuk dari tangan Kai.
“Aaah. Arasso. Akan
kuambil handukku sendiri.”, jawab Kai sambil mehrong. Kemudian dia mulai
mengambil handuk miliknya sendiri untuk mandi. Hhhh...namja yang satu ini
benar-benar aneh, gerutuku dalam hati. Baru beberapa menit kami di sini, namun
sudah terjadi banyak kehebohan. Bagaimana dengan tiga bulan ke depan nanti? Aku
mulai membayangkan hal yang buruk. Karena banyak yang kupikirkan, sampai-sampai
aku tidak bisa membayangkannya. Kita lihat saja nanti.
-TBC-
Bagaimana kawan? Jelek? Aneh? Atau ada yang kurang menarik? Semua kritik
dan saran pokoknya kitunggu komennya ya!! Gamsahamnida :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar